PENGERTIAN
GLOBALISASI
Kata
globalisasi berasal dari kata global yang membawa makna universal. Universal
ini bersifat umum dan agak sulit jika diartikan dengan khusus. Menurut seorang
tokoh yaitu Ahmad Suparman mengatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses
yang menjadikan sesuatu bendan dan prilaku sebagai cirri dari setiap individu
dan satu kelompok di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Selain itu, ada
juga yang memandang globalisasi ini sebagai suatu proses sosial yang terkait dengan
budaya yang telah dibawa oleh masyarakat. Selain dengan itu menyatakan bahwa
globalisasi ini sebagai suatu proses sejarah yang dialami oleh seluruh manusia
di dunia ini.[1]
Dengan
itu, dapat penulis simpulkan pengertian globalisasi ini adalah suatu proses
yang terjadi dengan adanya pengaruh dan masukkan yang bisa diterima oleh sosial
dan budaya sesuatu kaum atau inidividu itu sesuai dengan kebutuhannya. Namun,
globalisasi ini membawa kemajuan, kebaikan dan ada juga membawa keburukan untuk
manusia dan alam ini.
GLOBALISASI
DARI SUDUT PANDANG ISLAM
Pada
dunia yang sedang berkembang dengan pesat kemajuan-kemajuan dari berbagai
bidang yang tidak memiliki batas dan tahap yang ditetapkan, namun islam tidak
melarang umatnya untuk menjalani kehidupan dengan membawa kemajuan tersebut.
Tetapi harus kita tahu bahwa bukan Islam yang mengikut zaman tetapi zaman itu
harus sesuai dengan Islam. Amat rugi jika orang memandang dengan begitu sempit
pemikiran jika kita tidak bisa mengikut kemajuan zaman karena ada sisi yang
lain bisa kita mendapatkan keuntungan dengan kemajuan era globalisasi ini.
Jika kita lihat pada masa dahulu
tidak ada teknologi sebegitu maju berbanding sekarang. Pada masa kini, computer
itu tidak asing dimata manusia tetapi umat islam ramai yang terlewat untuk
mengikuti kemajuan yang ada bahkan pencipta barangan teknologi itu adalah orang
bukan islam. Bagitu kita lihat bahwa islam pada pokoknya tidak melarang tetapi
sekarang masih tidak ada hasil yang dibawakan oleh dikalang orang islam
sendiri. Jika untuk mewujudkan benda teknologi sudah tidak berkembang oleh
orang islam, malah ada yang tidak memperdulikan dengan dan tidak mampu untuk
menoperasikan computer, internet dan lain- lain.[2]
Harusnya kita sedari bahwa umat
islam menjadi kelompok yang terkebelakang dalam penguasaan dan pengembangan
sains dan juga teknologi. Sedangkan dari sisi yang lain, kelompok agama lain
begitu maju dengan berbagai teknologi dari pengamatan terhadap luar angkasa
hingga terknologi pertanian. Harus dibuktikan bahwa islam ini tidak hanya bisa
menjadi pengikut global sahaja. Islam tidak melarang tetapi kenapa sekarang
terjadi sebaliknya? Persoalan ini harus dijawab dengan perubahan yang
memperlihatkan bahwa kita harus berubah dengan mempunyai kekuatan. [3]
[1] Dr. h. Muhtarom H.M, Reproduksi Ulama Di Era
Globalisasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2005, Hal: 44
[2] DRS. Atang Abd. Hakim, MA. Dan DR. Jaih
Mubarok, Metodologi Studi Islam, Cet 1, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2000, Hal
193 dan 194
[3] DRS. Atang Abd. Hakim, MA. Dan DR. Jaih
Mubarok, Metodologi Studi Islam…, Hal 193 dan 194